Senin 11 Feb 2013 21:24 WIB

Sungai Cisangkuy Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Dewi Mardiani
Banjir di Bandung
Foto: Rezza Estily/Antara
Banjir di Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Banjir terjadi di Kampung Kamasan, Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Senin (11/2) sore. Banjir tersebut terjadi akibat Sungai Cisangkuy meluap. Akibatnya ratusan rumah di Desa Kamasan tergenang. Selain itu ruas jalan menuju Pangalengan di Kampung Kamasan juga tergenang, sehingga akses jalan ke Pangalengan terputus.

Salah seorang warga Kampung Kamasan, Cucu Surahman (37 tahun) mengatakan air Sungai Cisangkuy mulai meluap sekitar pukul 17.00 WIB. Ratusan rumah yang berada di sekitar Sungai Cisangkuy terendam banjir. Hingga pukul 20.00 WIB, air masih menggenangi rumah dan jalan.

"Mobil dan motor tidak bisa melewati jalan, karena tergenang hingga selutut," ujarnya saat ditemui di lokasi banjir, Senin (11/2) malam.

Sebagian warga korban banjir pun dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Cucu mengatakan, warga dievakuasi ke masjid dan balai RW 06, Desa Kamasan. Saat ini masih di lokasi pengungsian, sampai menunggu air surut. "Air di permukiman masih sekitar satu meter. Tetapi kalau di jalan sudah mulai surut, paling sekitar 50 sentimeter," katanya.

Camat Banjaran, Agus Suhartono mengatakan, selain jalan menuju Pangalengan yang terputus, jalan menuju Soreang pun terputus akibat genangan air setinggi satu meter. Akibatnya kendaraan dari arah Banjaran menuju Soreang dan Pangalengan terhenti di Pertigaan Kamasan. "Kendaraan terpaksa menunggu air surut. Macet total sejak sore hari. Hingga pukul 20.00 WIB, masih terhenti," ujarnya.

Untuk jalur alternatif, kata Agus, dari arah Soreang ke Pangalengan bisa melalui Kiangroke. Sedangkan dari Bandung ke Pangalengan bisa melalui Ciapus. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Polres Bandung untuk melakukan pengaturan lalu lintas. "Kami sudah koordinasi dengan Polres Bandung untuk lalu lintas. Jalan alternatif kondisinya kecil, karena Jalan Desa," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, banjir juga melanda Kampung Cirengit Desa Tanjungsari Kecamatan Cangkuang. Sebanyak 99 kepala keluarga dengan 390 jiwa terkena banjir.

 Sedangkan Desa di Kamasan ada sekitar 300 rumah dan Di Desa Tanjungsari ada 50 rumah terendam banjir. "Sebanyak 20 kepala keluarga diungsikan ke Kantor Desa Kamasan," ujarnya melalui pesan singkat kepada ROL.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement