Selasa 12 Feb 2013 11:08 WIB

Lima Isu yang Dihadapi Paus Baru (1)

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Paus Benediktus XVI
Foto: REUTERS
Paus Benediktus XVI

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Gereja Vatikan beberapa tahun terakhir digoyang sejumlah isu terkait dengan pelecehan seksual hingga pedofil.

Sedikitnya lima isu utama sudah menunggu paus baru pengganti Paus Benediktus XVI yang akan mundur pada 28 Februari mendatang.

Seperti dilaporkan the Guardian, lima isu utama tersebut antara lain mengenai kontrasepsi dan AIDS. Paus Benediktus XVI tampaknya telah mengabaikan pemikiran tradisional tentang penggunaan kondom tiga tahun lalu. Ia mengatakan kondom diterima dalam kasus tertentu.

Kasus tersebut seperti Pekerja Seks Komersial (PSK) laki-laki yang menggunakan kondom untuk mengurangi risiko inveksi HIV. Pernyataan Paus itu kemudian diklarifikasi pihak Gereja Vatikan, Paus tidak secara moral membenarkan kegiatan seksual menyimpang, namun dia percaya penggunaan kondom akan mengurangi risiko infeksi.

Menurutnya, itu lebih baik daripada tidak menggunakan sama sekali dan memberi risiko pada kehidupan orang lain. Dan paus baru nanti harus memutuskan apakah gereja akan tetap berada dalam posisi tersebut.

Kekerasan seksual di dalam gereja juga menjadi isu yang harus dihadapi paus baru. Skandal kekerasan seksual terus terjadi di AS dan Eropa, hal itu juga menghantui kepemimpinan Paus.

Meskipun Paus telah berbicara tentang rasa malu gereja atas apa yang dia sebut sebagai kejahatan 'yang tak terkatakan', namun kasus kekerasan seksual seperti disembunyikan.

Banyak kritikus yang menilai Vatikan terlalu lambat dan enggan untuk mengakui serta menyelediki kasus pelecehan seksual.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement