REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada tiga faktor utama yang membuat warga Indonesia membeli properti, yaitu lokasi dari properti, harga yang ditawarkan oleh pengembang, dan potensi properti tersebut untuk bisa disewakan kembali.
"Tiga hal yang menjadi faktor utama saat membeli properti adalah lokasi, harga, dan potensi disewakan," kata General Manager Rumah123.com Andy Roberts saat mengemukakan hasil survei properti di sejumlah negara di kawasan Asia.
Menurut Andy Roberts, lokasi menjadi faktor yang pertama antara lain karena tingkat kemacetan semakin hari semakin meningkat di Jakarta, sehingga membuat semakin banyak warga mencari akses yang lebih mudah ke tempat kerja dan sekolah atau lembaga petndidikan anak-anak mereka.
Selain itu, harga juga menjadi faktor utama lainnya dan hal tersebut juga dinilai penting terutama karena saat ini tingkat harga baik dalam hal residensial maupun unit perkantoran menjadi semakin mahal di beragam kota di kawasan Asia seperti di Hong Kong.
Ia juga menyebutkan, sebanyak 32 persen dari responden mengaku bahwa mereka tertarik untuk berinvestasi sektor properti di luar negeri, terlebih di negara Singapura, Australia, dan Malaysia. "Banyak warga Indonesia yang membeli properti mahal di Singapura, bahkan ada yang membeli hingga lebih dari 1 juta dolar nilainya," tuturnya.
Menurut dia, masyarakat Indonesia tertarik untuk berinvestasi di luar negeri karena beragam alasan, tapi terutama karena faktor stabilitas di negara-negara tersebut.
Dari beragam alasan tersebut, sebanyak 52 persen menyebutkan bahwa mereka tertarik untuk berinvestasi sektor properti di luar negeri karena terjadinya perlambatan ekonomi di sejumlah negara yang membawa harga properti juga mengalami penurunan.
Sedangkan alasan lainnya 34 persen karena nilai tukar mata uang yang menguntungkan dengan berinvestasi di negara tersebut, dan sebanyak 24 persen menyatakan karena mereka berniat pindah atau pensiun di luar negeri.
Jika dibandingkan dengan negara lain, maka warga di Malaysia bila lebih tertarik membeli properti di luar negeri akan membeli di negara Australia, Singapura, dan Inggris.
Sementara warga Singapura lebih memilih di Malaysia, Australia, dan Inggris, dan warga Hong Kong lebih memilih negara China, Inggris, dan Australia.