REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap tak acuh Partai Demokrat terhadap kesalahan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang melanggar pakta integritas diprediksi bakal memperburuk citra partai besutan Presiden SBY itu.
Sekjen Partai Demokrat itu kepergok wartawan menandatangani absen sidang paripurna tanpa mengikuti jalannya rapat paripurna. Jika FPD tidak menegus Ibas, asumsi publik politik soal santun dan cerdas yang didengung-dengungkan SBY hanya sekadar retorika belaka, bakal semakin menguat.
“Kalau SBY tidak menegur Ibas akan semakin mempertegas politik santun Demokrat hanya untuk citra,” kata pengamat politik Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti ketika dihubungi ROL, Rabu (13/2).
Ray menyatakan pakta integritas Demokrat tak lebih dari sekadar retorika. Pakta integritas tidak benar-benar dibuat untuk membenahi moral para kader Partai Demokrat, melainkan alat untuk menaikan citra partai.
“Pakta integritas ini hanya bagian dari meningkatkan citra. Bukan bersungguh-sungguh memperbaiki diri,” ujarnya.
Sebelumnya, Ahad (10/2), Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membacakan 10 pakta integritas kader Demokrat. Harapannya, pakta integritas ini bisa mengembalikan moral kader Demokrat dan elektabilitas partai.