Kamis 14 Feb 2013 12:04 WIB

BNP Target Pertumbuhan Aset Rp 10,4 Triliun

Rep: Lingga Permesti/ Red: Nidia Zuraya
Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP)
Foto: zenfs.com
Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP) menargetkan pertumbuhan bisnis tahun 2013 sebesar 25 persen. Pertumbuhan ini akan menjadikan aset Bank BNP pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar Rp 10,4 triliun.  Berdasarkan posisi keuangan akhir Desember 2012 (unaudited), aset Bank BNP tercatat sebesar Rp 8,2 triliun.

Menurut Direktur Bisnis Bank BNP, Budi T Halim, target ini memang tidak mudah dicapai dalam kondisi perekonomian regional dan global saat ini. Untuk itu, beberapa upaya dilakukan untuk menggenjot pertumbuhan bisnis Bank BNP.

Pertama, ujar Budi, Bank BNP akan tetap memfokuskan pada penyaluran kredit UMKM.  "Target penyaluran kredit di 2013 sekitar Rp 7,2 triliun ke sektor UMKM. Sekitar 56 persen dari total pembiayaan," kata dia.

Kedua, Bank BNP mengeluarkan produk bank assurance dan bekerja sama dengan Bank BRI dalam hal pembuatan kartu kredit. Bank BNP juga akan mengembangkan internet banking dan atm.

Kemudian, kata Budi, Bank BNP akan menambah jaringan baru sebanyak 13 kantor di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Saat ini, Bank BNP memiliki  72 kantor kantor cabang dan tersebar hanya di wilayah Pulau Jawa dan Bali. "Sehingga di akhir tahun 2013,  Bank BNP memiliki lebih kurang 82 kantor cabang," jelasnya.

Sementara itu, tahun 2012 Dana Pihak Ketiga (DPK) BNP mencapai Rp 7 triliun atau sebesar 22,5 persen. Diharapkan di tahun 2013, target DPK mencapai Rp 8,6 triliun atau sekitar 25 persen. Adapun pertumbuhan laba diharapkan mencapai Rp 150 miliar di tahun 2013 atau meningkat dari tahun 2012 yang hanya Rp 115 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement