REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum akhirnya meneken pakta integritas Partai Demokrat. Seharusnya komitmen bersama partai tersebut diteken Anas bersama dengan majelis tinggi partai di Cikeas, Bogor pada Ahad (10/2) lalu.
"Ini adalah kelanjutan dari penandatanganan di Cikeas kemarin, kebetulan saya tidak hadir," kata Anas usai meneken pakta integritas di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (14/2).
Dikatakannya, ketidakhadiran dirinya di Cikeas karena alasan kesehatan. Tanpa ditanya, mantan Ketua Umum PB HMI itu sudah menduga bila alasan sakit yang digunakannya akan menjadi bahan spekulasi banyak pihak.
"Pasti ada yang berspekulasi ketum itu sakit atau tidak. Sakit itu boleh, karena manusiawi. Kalau enggak pernah sakit itu Firaun," ujar Anas sambil tertawa.
Karena merasa kondisinya telah kembali pulih, Anas memutuskan kelanjutan penandatananganan pakta integritas dilakukan hari ini. Bersama dengan pengurus harian DPP Demokrat lainnya. Menurut dia, penandatanganan pakta integritas dilakukan bersamaan dengan proses yang sama di seluruh level kepengurusan di Indonesia.
Penandatanganan komitmen bersama itu, disebut Anas sebagai gerakan nasional yang dilakukan seluruh kader Demokrat pada seluruh tingkatan, yakni DPD dan DPC di seluruh Indonesia.
Anas mengatakan, pakta integritas diharapkan menjadi langkah strategi yang paling bermakna dalam membangun integritas penuh pada tubuh Partai Demokrat. Serta menjadi tahapan penting dan bersejarah dalam menjadikan Demokrat sebagai partai yang mapan dan berintegritas tinggi.
Pakta integritas disebutnya sebagai bentuk komitmen untuk memperjuangkan eksistensi Partai Demokrat agar kembali kokoh dalam menghadapi pemilu 2014 nanti. Karena ditandatangani tepat dengan perayaan hari kasih sayang, Anas menyebutnya sebagai "Pakta Integritas Penuh Kasih Sayang".
Ditegaskannya, penandatanganan akan terus berjalan baik di kepengurusan harian maupun bagi kader yang berada di parlemen di semua tingkatan. "Saya yakin tidak ada satu pun kader partai yang tidak tanda tangan," ungkap Anas.