REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, mengatakan bahwa dalam mencari seorang pemimpin bangsa, usia bukanlah ukuran penting. Kalau muda, kata dia, namun banyak kasus hukumnya seperti korupsi dan memakai narkoba itu juga percuma.
Seorang pemimpin itu, kata Iberamsjah, harus memiliki kapasitas kepemimpinan seperti pengalaman memimpin di lapangan. Selain itu batinnya juga bersih.
Syarat lainnya yang dia ungkapkan adalah orang tersebut tidak pernah terlibat pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), seperti kasus penculikan dan pembunuhan, korupsi, maupun selingkuh.
Pemimpin yang selingkuh, ujar Iberamsjah, tidak bisa dipercaya. Ia selain mengkhianati istrinya juga mengkhianati Tuhan. Sehingga, kata dia, orang tersebut berpotensi mengkhianati rakyatnya.
Pemimpin bangsa, terang Iberamsjah, tidak harus muda. Namun yang penting ia memiliki integritas dan kecakapan dalam memimpin bangsa. “Kalau pun usianya muda, itu hanya bonus saja,” terangnya.