Ahad 17 Feb 2013 10:59 WIB

Permintaan Raskin di Sumut Meningkat

Pekerja mengangkut beras miskin (raskin) untuk didistribusikan ke warga (ilustrasi).
Foto: Antara/Aco Ahmad
Pekerja mengangkut beras miskin (raskin) untuk didistribusikan ke warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Permintaan beras untuk warga miskin di Sumatera Utara terus meningkat sehingga Perum Bulog terus memperkuat stok.

"Sudah delapan kabupaten/kota yang mengajukan SPA (surat perintah alokasi) raskin ke Bulog Sumut," kata Humas Bulog Sumut Rudi di Medan, Ahad (17/2).

Dari delapan yang mengajukan SPA, empat daerah yang disalurkan berasnya yakni Pakpak Bharat, Dairi, Kabanjahe dan Labuhanbatu. Alokasi raskin daerah itu untuk dua bulan alokasi Januari dan Februari.

Sementara Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Batubara dan Tanjung Balai masih sedang menunggu proses penyaluran.

Ia menjelaskan, penyaluran raskin Sumut untuk tahun ini baru dimulai Senin, 11 Februari lalu dengan tahap awal ke Kabupaten Pakpak Bharat. Alokasi raskin untuk kabupaten itu sebanyak 50.160 kilogram untuk 3.344 rumah tangga sasaran (RTS).

"Bulog berharap, pemkab/pemko lainnya juga segera mengajukan SPA agar raskin bisa dinikmati masyarakat," katanya.

Bulog hingga pekan ini masih memiliki stok cukup untuk pengadaan raskin itu. Stok beras di Perum Bulog Medan misalnya, pekan ini masih ada sebanyak 85.000 ton, belum lagi di gudang kantor Bulog daerah lain.

Alokasi raskin untuk Sumut sendiri tahun ini berkurang lagi sebanyak 45.946 rumah tangga menjadi 746.220 RTS dari 792.166 RTS di tahun lalu. Jumlah penerima raskin yang berkurang itu terjadi di 33 kabupaten/kota Sumut yang dilakukan mengacu pada pendataan pemerintah di lapangan.

"Bulog terus memperkuat stok untuk mengamankan penyaluran raskin, PNS dan guna berjaga-jaga untuk bantuan ke daerah bencana," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement