REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA--Kepolisian Pakistan mengatakan 65 orang dan serta sedikitnya 200 orang terluka akibat bom bunuh diri yang terjadi di kota Quetta. Mayoritas korban adalah kelompok minoritas Muslim Shi'ah.
Bom meledak Sabtu (16/2) malam di kota Quettea, provinsi Baluchistan. Saat ini, sebagian korban luka-luka sedang dalam keadaan kritis.
Ketua Kepolisian Quetta, Zubair Mehmood mengatakan bom bunuh diri tersebut terjadi di sebuah pasar buah dan sayuran di Quetta. Pengunjung pasar tersebut didominasi kelompok Muslim Syiah yang oleh penduduk lokal biasa disebut komunitas Hazara.
"Ada sebuah tanki air yang ditarik di samping traktor. Tanki diisi bahan peledak kira-kira sebanyak 800 kilogram," jelas Mehmood.
Menurut Mehmood, peristiwa tersebut terlihat seperti bom bunuh diri. Karena terjadi di saat banyak orang sedang berbelanja.
Ia juga mengatakan, bom bunuh diri tersebut juga mengakibatkan sebuah bangunan berlantai dua rubuh. Akibatnya, banyak orang terjebak di bawah reruntuhan bangunan tersebut.
Organisasi militan Sunni, Laskar-e-Jhangvi mengaku bertanggung jawab atas peristiwa pemboman tersebut.
Pemimpin komunitas Hazara, Abdul Khaliq Hazara mengatakan serangan yang kembali terulang tersebut berarti menyeret mereka ke dalam konflik sekte di Quetta dan memaksa mereka meninggalkan kota.
n