REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak segalak wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Muka saya memang tidak galak," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (18/2). Namun, mantan Walikota Surakarta itu menyampaikan tetap tegas dalam melaksanakan tugas begitu pula saat memilih kepala dinas.
Jokowi berujar, tampangnya yang tidak galak berbanding terbalik dengan sikap tegasnya yang bisa menghilangkan jabatan seseorang. Maksudnya adalah jabatan seseorang bisa saja dicopot karena dianggap tidak kompeten atau jika memiliki kemampuan namun tidak melakukan sebuah perubahan.
"Saya memang enggak galak, tapi besok langsung hilang (jabatan)," ujar Jokowi.
Sikap tegas tersebut ditunjukkan Jokowi lewat pemberlakuan tenggat waktu selama enam bulan kepada para kepala dinas untuk segera merealisasikan program-program yang sudah ditentukan.
'Ancaman' Jokowi tersebut bukanlah main-main karena sebelumnya ia mengganti setidaknya 20 pejabat eselon II, termasuk Kepala Dinas Perumahan serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Walikota Jakarta Selatan.