REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Asosiasi Sepak Bola Cina mensanksi 33 pemain dan klub sepakbola terkait pelanggaran pengaturan pertandingan. Klub sepakbola juga dikenai denda serta gelar juaranya dicabut.
Klub Sepak bola, Shanghai Shenhua didenda satu juta yuan atau Rp 1,6 miliar. Gelar sebagai pemenang liga 2003 juga dicabut karena klub tersebut terbukti mengatur pertandingan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cina meningkatkan upaya pembersihan sepak bola. Dunia sepak bola Cina terpukul serangkaian skandal. Sepanjang tahun lalu.
Lebih dari 50 pejabat, wasit, dan pemain dipenjara. BBC melaporkan korupsi dan kecurangan begitu jelas terlihat di pertandingan sepak bola Cina.
Shanghai Shenhua dinyatakan bersalah karena menawarkan suap kepada para pejabat untuk mengamankan kemenangan 4-1 melawan Shanxi Guoli. Selain denda, mereka juga terkena pengurangan enam poin untuk musim depan. Selain itu, klub divisi utama, Tianjin Teda juga didenda satu juta yuan.
Secara total, ada 12 klub yang diberi denda keuangan atau pengurangan poin. Antara lain, dua mantan kepala liga sepak bola dilarang terlibat dalam kegiatan olah raga seumur hidup. Mereka adalah Nan Yong dan pendahulunya Xie Yalong.
Keduanya dipenjara 10,5 tahun setelah terbukti menerima suap. Sementara itu, 25 pemain dan ofisial diberi lima tahun larangan bermain. Otoritas Cina berharap menindak kasus korupsi dapat meningkatkan standar dan menarik pemain asing bermain di negara tersebut.
Mantan pemain liga utama Inggris, Didier Drogba dan Nicolas Anelka baru-baru ini menandatangani kontrak dengan Shanghai Shenhua. Namun, mereka hanya akan bermain selama satu musim.