REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Belasan rumah di tiga desa di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, terendam air, Selasa (19/2).
Belasan rumah itu terendam lantaran hujan deras selama tiga jam yang menyebabkan sejumlah sungai yang membelah kota Wonosari meluap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Budi Harjo, mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan total kerugian akibat banjir ini.
"Kami belum mengetahui total kerugian akibat meluapnya beberapa sungai di Kecamatan Wonosari. Kami masih melakukan pendataan," kata Budi, Selasa.
Hujan deras mengguyur Kabupaten Gunung Kidul pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, sehingga menyebabkan debit air Sungai Besole dan Pancuran yang membelah Kota Wonosari meluap.
Seperti di wilayah RT 01 dan 02 Dusun Gadungsari menyebabkan tujuh rumah terendam banjir setinggi lutut orang dewasa. Sementara di Ringinsari menyebabkan belasan rumah terendam.
Sebagian warga memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman. Banjir ini merendam tiga desa yakni Kepek, Wonosari, dan Siraman.
Ketua RT 01 Ringinsari Murtiraharjo mengatakan hujan yang mengguyur wilayahnya sangat deras, sehingga menyebabkan, debit air meningkat.
"Hujannya sangat deras, sungainya tidak tersumbat sampah, di sini masyarakatnya sudah sadar," kata Murtiraharjo.
Ia mengatakan meluapnya air Sungai Besole tidak pernah disangka oleh masyarakat sekitar sebab sebelumnya belum pernah terjadi kejadian banjir seperti ini. "Kejadian banjir baru pertama kalinya. Seumur hidup saya baru kali ini ada banjir," imbuhnya.
Seorang warga Desa Kepek Basuki yang rumahnya berjarak 30 meter dari Sungai Besole mengatakan selama tinggal di Wonosari, hujan hari ini paling besar yang menyebabkan tanggul sungai jebol. "Banjir ini merendam rumah dan kandang ternak saya mas," katanya.
Sekitar pukul 17.00 WIB air Sungai Basole sudah surut. Warga yang rumahnya terendam air langsung membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa banjir.