Rabu 20 Feb 2013 15:45 WIB

Tentara Prancis Terbunuh di Utara Mali

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
 Tentara Prancis mengikuti pelatihan senjata di hanggar di pangkalan udara militer Mali di Bamako, Senin (14/1). (Reuters/Joe Penney)
Tentara Prancis mengikuti pelatihan senjata di hanggar di pangkalan udara militer Mali di Bamako, Senin (14/1). (Reuters/Joe Penney)

REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Seorang tentara Prancis terbunuh dalam bentrokan dengan pihak oposisi di wilayah pegunungan bagian utara Mali.

Kementrian Pertahanan Prancis merilis foto tentara tersebut yang diidentifikasi sebagai Sersan Harold Vormezeele pada Selasa (20/2) waktu setempat.

Hari sebelumnya, Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan tentang sebuah insiden dalam kunjungannya di Athena. "Seorang legiun dari resimen parasut 22 telah tewas di Mali utara," ungkapnya dilansir PressTV, Rabu (20/2).

Pada 12 Januari, Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan seorang pilot angkatan udara Prancis terbunuh dalam serangan helikopter hari sebelumnya di dekat Kota Konna.

Prancis meluncurkan perang ke Mali pada 11 Januari dengan dalih memerangi para militan di negara Afrika Barat tersebut. Pada 1 Februari 2013, Amnesti Internasional mengatakan pelanggaran HAM terjadi termasuk pembunuhan anak-anak selama perang Prancis di Mali.

Kekacauan pecah di Mali setelah Presiden Toure dikudeta pada 22 Maret 2012. Kudeta dilakukan karena pemerintah dianggap tidak bisa mengendalikan militan Tuareg di utara negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement