REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) La Nyalla Mattalitti berencana kembali berkantor di PSSI pada Jumat (21/2). Dia bersama tiga rekannya, yakni Roberto Rouw, Toni Apriliani, dan Erwin Dwi Budiawan berniat untuk kembali melaksanakan tugasnya sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Rencana La Nyalla itu adalah untuk membahas persiapan Kongres 17 Maret 2013 seperti yang sudah disepakati bersama PSSI saat melakukan pertemuan di Kemenpora, Senin (18/2).
"Saya akan ke PSSI setelah shalat Jumat. Seharusnya saya sudah kembali sejak terciptanya MoU di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Juni 2012," kata La Nyalla, Kamis (21/2).
La Nyalla beserta tiga rekannya itu sebelumnya dipecat Komite Etik PSSI dari jabatan Exco karena dianggap melanggar etika organisasi. La Nyalla cs diberhentikan karena mengirimkan surat terkait peserta liga dan PT Liga Indonesia kepada FIFA dan AFC. Surat itu melanggar etika karena tanpa mengatasnamakan Ketua Umum PSSI.
Namun, setelah adanya penandatanganan MoU, FIFA menyatakan La Nyalla cs telah dipulihkan statusnya dan bisa kembali bekerja tanpa syarat. Hal ini juga dipertegas melalui surat FIFA tertanggal 18 Desember 2012 dan 13 Februari 2013.
Dalam surat itu, pengembalian empat Exco menjadi salah satu masalah yang harus segera diselesaikan agar Indonesia tidak terkena sanksi FIFA. Poin lainnya yakni mengenai penyatuan liga dan revisi statuta.
Poin-poin itu akhirnya disepakati PSSI-KPSI untuk ditentukan melalui kongres bersama pada 17 Maret 2013. Mengenai pelaksanaan kongres, La Nyalla mengaku belum tahu bagaimana perkembangan selanjutya.
"Belum ada perkembangan karena belum dirapatkan lebih lanjut dengan PSSI," ucapnya.