Sabtu 23 Feb 2013 20:42 WIB

Gerbong Anas Tak akan Ikut Mundur

Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mundurnya Anas Urbaningrum dari posisi ketua umum Partai Demokrat tidak akan diikuti oleh gerbongnya. Karena kasusnya dianggap berbeda dengan Harry Tanoesudibyo ketika mundur dari Partai Nasdem.

"Anas akan konsentrasi dengan masalah hukum yang dia alami, sulit dia membagi waktu konsolidasi dengan mengarahkan pendukungnya untuk mundur," pengamat politik FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado, Sabtu (23/2).

Hanya saja, lanjut dia, tidak memberikan jaminan elektabilitas partai akan naik. Malah, upaya Demokrat untuk mengembalikan citra baik di tengah masyarakat semakin sulit. 

Karena bukan hanya kasus Hambalang yang menjadi citra negatif, tetapi masalah lain yang melibatkan partai itu.

"Anas mundur karena keterkaitan dugaan korupsi Hambalang yang menyeret banyak kader lainnya. Jadi masyarakat masih menganggap Demokrat kurang optimal untuk mengurusi masalah korupsi," tambahnya.

Ia malah memprediksi elektabilitas Demokrat akan terus menurun hingga pelaksanaan pemilu 2014 mendatang. Itu terjadi jika tidak ada figur mumpuni mampu menggantikan Anas.

Tak hanya itu, tambah dia, Demokrat juga terancam semakin tertinggal oleh partai lain. Ini jika Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mampu mengatur konflik internal.

"Upaya SBY untuk mengambil alih kepemimpinan Anas, sudah menciptakan sikap kontra dengan Anas sendiri. Karena Anas masih memiliki banyak pendukung militan hingga ke daerah," tambahnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement