REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sekitar 150 wanita Kurdi di provinsi Suriah utara, Aleppo, telah membentuk satu batalyon tempur. Demikian kata satu kelompok pemantau pada Sabtu waktu setempat.
"Komite-komite Kurdi populer telah menyiapkan batalyon wanita pertama yang terdiri dari sekitar 150 pejuang wanita. Batalyon ini bernama Batalyon Rokan Martir," kata Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman.
Rami mengatakan wanita saat ini berjuang bersama pemberontak, pasukan-pasukan pro-rezim dan pasukan milisi Kurdi. Ini adalah batalyon wanita pertama seperti itu.
Observatorium mengedarkan satu foto amatir batalyon yang menunjukkan puluhan anggota dalam seragam militer. Pemimpin mereka berdiri di baris di depan.
"Wanita sekarang memainkan peran utama dalam pertempuran di Suriah," kata Rami kepada AFP.
Batalyon perempuan diumumkan di Ifrin. Tempat yang pada akhir tahun 2012 menjadi ajang kekerasan pejuang Kurdi melawan pemberontak Arab melawan Presiden Bashar al-Assad.