Ahad 24 Feb 2013 11:23 WIB

PB HMI: Anggota Terjerat Korupsi Tak Dibela

Ketua MK Mahfud MD (kiri), Pimpinan Kolektif Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Anas Urbaningrum (kanan) menghadiri Musyawarah Nasional KAHMI IX di kabupaten Kampar, Riau, Jumat malam, (30/11) (Ridhwan Ermalamora)
Foto: Ridhwan Ermalamora
Ketua MK Mahfud MD (kiri), Pimpinan Kolektif Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Anas Urbaningrum (kanan) menghadiri Musyawarah Nasional KAHMI IX di kabupaten Kampar, Riau, Jumat malam, (30/11) (Ridhwan Ermalamora)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Alto Makmuralto menegaskan tidak akan membela anggotanya yang akhir-akhir ini terjerat kasus, terutama kasus korupsi.

"Kami lebih baik membela bangsa daripada membela anggota yang terjerat kasus, terutama kasus korupsi," kata Alto pada Seminar Dies Natalis HMI ke-66 yang bertajuk 'Upaya Strategis Bersama Mencegah Terjadinya Negara Gagal' di Aula Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ahad (24/2).

Alto menjelaskan HMI tidak pernah mengajarkan ajaran yang melenceng dari ajaran-ajaran Islam. "Ini menjadi pertanyaan yang susah-susah gampang untuk dijawab ketika banyak kader kami yang terjerat kasus. HMI tidak pernah mengajarkan yang melenceng dari Islam, justru membina mereka untuk turut bertanggung jawab," katanya.

Dia mengatakan akan menyerahkan sepenuhnya anggota yang terjerat kasus tersebut kepada penegak hukum. "Namun, HMI tetap konsisten dengan tujuannya, yaitu membentuk kader-kader yang penuh akhlak dan bertakwa pada Allah SWT," katanya.

Kreativitas Menurun

Alto juga mengaku kreativitas pemikiran HMI cenderung menurun dibandingkan sebelumnya. "Ini menjadi pemikiran HMI yang sudah beberapa tahun tidak ditertibkan. Mungkin karena usia organisasi yang sudah tua dan jumlah anggota yang sedemikian banyak, menjadi sulit dikontrol," katanya.

Dia berharap kader-kader HMI tetap semangat mencintai organisasi dan tidak menjadi organisasi yang gagal. "Dalam konteks sosiologis, HMI semestinya bekerja di masyarakat untuk memajukan masyarakat itu sendiri dan menjadi pendorong menjadi pembaharu serta menjadi agen yang mencegah kerusakan sosial, sehingga tidak mencip takan masyarakat yang gagal," katanya.

Alto juga berharap kepada anggota-anggota HMi agar bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya, terlebih menjadi organisasi yang universal. "Semoga HMI menjadi ruang pertarungan intelektual, ruang mediasi gagasan secara intelektual untuk dikembangkan lebih lanjut," katanya.

Sebelumnya, Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Mahfud MD menegaskan organisasi tersebut tidak akan mendukung koruptor meski yang bersangkutan adalah anggotanya karena merupakan pengkhianatan.

"Kami akan serahkan ke jalur hukum jika ada anggota Kahmi yang korupsi dan tidak akan melindunginya karena itu adalah pengkhianatan," kata Mahfud.

Pernyataan tersebut menanggapi penetapan salah satu anggota presidium HMI Anas Urbaningrum terkait kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang,Bogor. Menurut dia, penetapan Anas sebagai tersangka oleh KPK ditunggangi muatan politis karena ada peristiwa-peristiwa  yang mendahului sebelum penetapan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement