REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanda tanya mengenai status kongres PSSI 17 Maret 2013 terjawab sudah. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo memastikan, kongres yang rencananya digelar di Jakarta nanti berstatus Kongres Luar Biasa (KLB).
Status kongres memang menjadi perdebatan antara PSSI dan KPSI setelah kedua pihak berseteru tersebut sepakat menggelar kongres usai dipertemukan Menpora pada Senin (18/2). PSSI menginginkan KLB, sedangkan KPSI Kongres Biasa.
Kepastian mengenai status kongres didapat Roy Suryo setelah menerima surat balasan dari FIFA tertanggal 22 Februari. Surat itu merupakan jawaban atas pertanyaan Roy yang berusaha menemukan kepastian mengenai pelaksaan kongres.
Dalam suratnya, Kepala Asosiasi Anggota FIFA Primo Corvaro menyatakan hal tersebut. "Kongres selanjutnya berstatus Kongres Luar Biasa. Ini diputuskan setelah mempertimbangkan tenggat waktu pelaksanaan kongres," tulis Primo Corvaro melalui suratnya.
Ia menjelaskan, kongres PSSI 17 Maret nanti hanya memilliki waktu persiapan sekitar empat minggu, atau setelah PSSI dan KPSI melakukan kesepakatan pada 18 Februari. Sesuai statuta FIFA, jelas dia, kongres harus berstatus KLB.
Selain itu, pemutusan KLB dilakukan juga untuk menghindari kemungkinan adanya pengubahan agenda dari yang sebelumnya telah disepakaati FIFA dan AFC. Yakni tentang penyatuan liga, revisi statuta, dan pengembalian empat Komite Eksekutif (Exco) terhukum; La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Tony Aprliani, dan Erwin Dwi Budiawan.
"Saat ini yang terpenting adalah untuk segera mengirimkan draf agenda kepada para peserta," tambahnya.
Roy Suryo berharap agar semua pihak dapat mematuhi keputusan FIFA. Dia mengungkapkan, penegasan dari FIFA ini dapat meredam perdebatan yang belakangan terjadi. "Kongres harus dilaksanakan dengan status KLB. Ini perintah FIFA setelah sebelumnya saya menuliskan surat mengenai tekhnis pelaksanaan kongres," kata Roy, Senin (25/2).
Karena itu, tegas Roy, agenda kongres nanti hanya fokus untuk membahas mengenai penyatuan liga dan revisi statuta. Sedangkan pengembalian empat Exco, menurut Roy hal tersebut sudah terlaksana setelah La Nyalla dan kawan-kawan mendatangi kantor PSSI dan bertemu Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, Jumat (22/2).
Roy mengatakan, pemerintah tidak mau campur tangan lebih jauh mengenai pelaksaan kongres. Segala hal teknis diserahkan kepada pihak-pihak bersangkutan. "Kami hanya sebagai pengawas," ucapnya.
Ditambahkan Roy, melalui surat tersebut FIFA juga menegaskan bahwa peserta kongres adalah peserta KLB Solo, Juli 2011 (Voters Solo). Namun, peserta yang berhak hadir adalah yang mewakili lembaga, bukan secara perorangan.
"Hal ini akan segera diverifikasi lebih lanjut dengan tim yang sudah kami bentuk sebelumnya," kata Roy.
Pada Kongres Biasa, agenda bisa diubah sesuai dengan keputusan peserta yang hadir. Sedangkan di Kongres Luar Biasa, agenda yang telah ditetapkan sebelumnya tidak bisa diubah.