Senin 25 Feb 2013 22:18 WIB

Dinilai Jantan, Aceng Fikri Dapat Kenang-kenangan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Aceng Fikri
Foto: Antara
Aceng Fikri

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pasca-Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar usai dan Aceng HM Fikri diberhentikan, Komunitas Pacantel, menggelar aksi damai.

Komunitas yang berasal dari seniman di Kota Bandung tersebut, bahkan memberikan cenderamata berupa lukisan pada Aceng. Karena, Aceng dinilai telah legowo dilengserkan dari jabatannya. Jadi, kondisi Kabupaten Garut bisa kondusif. 

Aksi damai tersebut, digelar di Halaman Gedung Sate bersamaan dengan penyerahan surat keputusan pemecatan Aceng HM Fikri sebagai Bupati Garut. Komunitas Pacantel, menggelar spanduk dan membagikan kain putih bergambar tangan yang sedang pacantel ke semua pengguna jalan yang lewat ke Jl Dipenegoro. 

"Pacantel adalah lambang orang Sunda untuk kedamaian. Kami ingin Pasca Pilgub Jabar dan Aceng lengser, Jabar masih kondusif," ujar Ketua Komunitas Pacantel Man Jasad kepada wartawan usai menggelar aksi damai, Senin (25/2).

Man Jasad mengatakan, beberapa waktu lalu kondisi Jabar sempat panas dengan adanya Pilgub Jabar dan kasus Aceng ini. Jadi, sekarang komunitasnya menggelar aksi damai agar semua orang yang kemarin bersaing di Pilgub Jabar pacantel.

Cagub yang terpilih dengan tidak terpilih harus pacantel, menandakan kedamaian. "Anak muda mungkin bilangnya peace, kalau kami orang Sunda istilahnya pacantel," katanya.

Pacantel, menurut dia, adalah kearifan lokal yang harus terus digaungkan. Kalau masyarakat Sunda membudayakan lagi pacantel, maka tidak akan ada sengketa atau perselisihan di antara masyarakat. "Ayo, semua pecantel agar tidak parasea (bertengkar) dan rarudet (gundah)," imbuhnya. 

Man Jasad mengatakan, komunitasnya memberikan cenderamata pada Aceng karena telah legowo untuk lengser dari jabatannya sebagai Bupati Garut. Aceng juga dinilai telah bersikap jantan mencegah timbul aksi anarkisme dan konflik lainnya.

Menurut Man Jasad, karikatur yang diberikan pada Aceng bergambar Aceng yang sedang memegang domba. Maknanya, Aceng yang memimpin Garut. Dalam karikatur tersebut juga, digambarkan Aceng sebagai orang yang telah mencatat sejarah. Karena, berasal dari independen. Walaupun diturunkan, Ia tidak bersikukuh mempertahankan jabatannya.

"Kami sangat mengapresiasi legowo Pak Aceng semoga kedepannya Garut menjadi semakin damai," tuturnya.

Sementara menurut Mantan Bupati Garut Aceng HM Fikri, Ia senang mendapat cenderamata berupa lukisan dari Komunitas Pacantel. "Saya ucapkan terimakasih karena diberi cindera mata seperti ini," ujar Aceng. 

Namun, Aceng mengaku kurang begitu paham dengan lukisan karikatur tersebut. Dalam gambar itu, Aceng tampak sedang menggendong domba yang dikenal sebagai simbol hewan asal Kabupaten Garut. "Makna dari karikatur ini mungkin hanya orang lain saja yang bisa menafsirkan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement