Selasa 26 Feb 2013 11:26 WIB

Drydocks Pecahkan Rekor Investasi di Batam

Profil kapal-kapal yang direparasi di galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau.
Foto: ANTARA/Feri
Profil kapal-kapal yang direparasi di galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Perusahaan pengelola galangan kapal asal Dubai, Drydocks World and Maritime World (DWMW) menanamkan investasi sebesar 2,5 miliar dolar AS di kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas (FTZ) Batam. Investasi ini menjadi yang terbesar di kawasan tersebut selama 10 tahun terakhir.

"Awalnya Drydocks sampaikan keinginan untuk menambah investasi di Batam 50 juta dolar AS, namun setelah beberapa waktu, Drydocks berencana menambah investasinya menjadi 2,5 miliar dolar AS," kata Kasubdit Humas BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Selasa (26/2).

Ia mengatakan, pertambahan investasi tersebut diperoleh setelah Drydocks memperoleh mitra untuk investasi di Batam. "Mereka akan segera membangun perusahaan di Kawasan Kabil dengan lahan sekitar 150 hektar. Mudah-mudahan tahun ini terealisasi," kata dia.

Sebelum menyatakan investasi 2,5 miliar dolar AS, Drydocks sudah membangun tiga fasilitas perusahaan di kawasan Tanjunguncang, Batam. Fasilitas pertama adalah Drydocks World Nanindah yang merupakan galangan kapal seluas 57 hektare yang dikhususkan untuk pembuatan kapal dan pengolahan baja. Fasilitas kedua, Drydocks World Pertama yang merupakan fasilitas galangan kapal seluas 28 hektare, dibangun untuk melayani perbaikan kapal dan manufaktur suku cadang dan bagian kapal lainnya

Ketiga, fasilitas Drydocks World Graha yang merupakan fasilitas galangan kapal paling modern dan pertama di Indonesia yang mengkhususkan untuk konstruksi lepas pantai dan rig. "Kami masih menunggu implementasi administrasi dari penandatanganan kerjasama beberapa waktu lalu," kata Ilham.

Ilham mengatakan, Batam menjadi pilihan bagi Drydocks World and Maritime World untuk mengembangkan usaha karena letaknya sangat strategis. "Investasi yang dilakukan oleh Drydocks menunjukkan Batam masih kondusif dan menjadi pilihan utama investasi kawasan Asia," ungkapnya.

llham mengatakan pada 2012 ada 48 investasi baru masuk Batam dan 13 perusahaan asing yang melakukan perluasan usaha. Selain itu, pada 2012 juga terdapat 89 perusahaan baru yang menyatakan minat untuk menanamkan modal mereka di Batam dengan nilai total mencapai 208.566.500 dolar AS atau naik 47,95 persen bila dibanding 2011 sebesar 103.081.403 dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement