REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Partai Demokrat Papua Lukas Enembe menilai, sosok pengganti Anas Urbaningrum harus kader potensial yang dapat mengangkat elektabilitas partai. Tah hanya itu, sosok itu juga harus menjadi calon presiden 2014.
"Ini mempertimbangkan konstalasi perpolitikan nasional. Setelah berkuasa selama 10 tahun, kita tidak boleh kehilangan momentum." kata Lukas di Jakarta, Selasa (26/2).
Terkait Anas, lanjutnya, penetapan tersangka mantan ketua umum Partai Demokrat itu terbilang janggal. Gubernur Papua terpilih itu pun menyatakan Anas harus bisa membuktikan kalau memang tidak terlibat korupsi proyek Hambalang.
Meski berstatus tersangka, lanjutnya, Anas belum tentu bersalah. "Dia memang tersangka. Kalau dinyatakan tak bersalah, di dunia politik Indonesia dia bisa bangkit lagi," paparnya.
Dia yakin, Anas termasuk golongan orang yang dizolimi. Karena itu, Lukas yakin akan ada kejutan di persidangan nanti. Dia turut sedih dan merasa kehilangan Anas lantaran sering turun ke daerah berkeliling melakukan kerja politik di lapangan.
"Orang yang dizolimi akan memenangkan pertandingan. Kebenaran akan selalu berpihak ke dia," katanya.
Meski memiliki kedekatan dengan Anas, ia menyatakan Demokrat di Papua solid mendukung penuh langkah penyelamatan yang dilakukan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kegaduhan di tingkat elite partai dinilainya tidak berpangaruh dengan kondisi di daerah.
Malah partai berlambang mercy itu dominan di Bumi Cenderawasih. "Walau ada guncangan di pusat, di daerah kami solid. Dari 29 kabupaten/kota, kita rebut 23 daerah," ujarnya.