Jumat 01 Mar 2013 09:52 WIB

Mita Alias Eko Dibunuh, Komunitas Waria Ketakutan

Rep: Andi Ikhbal/ Red: A.Syalaby Ichsan
Waria melakukan aksi demonstrasi. (ilustrasi)
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Waria melakukan aksi demonstrasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekumpulan wanita tapi pria (waria) tergabung dalam Ikatan Waria Yogyakarta (IWAYO), masih merasa ketakutan untuk beraktifitas. 

Sebab, terbunuhnya rekan mereka, Mita, alias Eko Slamet Putranto (33), Sabtu (16/2) lalu, belum juga mendapat perhatian dari pihak kepolisian.

Santi Ratri memberanikan diri mendatangi kantor Kepolisian Daerah (Polda) DIY. Meskipun ada perasaan takut lantaran masih berkeliarannya pembunuh Mita.

Bersama Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) People Like Us (PLU) dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Santi dan beberapa rekannya dari IWAYO ingin memastikan, proses hukum Mita masih berjalan.

Menurut Santi, hingga detik ini belum terdengar kabar adanya kelanjutan kasus tersebut. "Polisi harus segera menangkap pelaku dan melakukan pengungkapan secara transparan," kata Santi, Kamis (28/2) kemarin.

Sebelumnya, Mita, waria asal Klaten ditemukan tewas dengan luka sobek di kedua telinga dan dahinya. Korban tergeletak pada sebuah selokan dalam keadaan setengah telanjang. Pembunuhan ini tentunya menimbulkan tanda tanya besar bagi para waria, terutama mereka yang dianggap sebagai pekerja seks.

Namun, penyelidikan kasus itu sulit diungkap lantaran tidak banyak saksi yang dapat dimintai keterangan. Kepala Bidang Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menegaskan, pihaknya akan bekerja secara profesional dan tidak melakukan diskriminasi. 

"Polres Sleman masih terus menyelidiki kasus ini, karena itu, IWAYO juga harus membantu dalam mau memberikan kesaksian," ujarnya.

Sejauh ini, Polisi memang sudah memanggil beberapa saksi di antaranya, dua orang waria dan seorang lagi yang dianggap sebagai pacar korban.

Perwakilan LSM PLU, Alfi mengatakan, saat ini kondisi teman-teman waria tengah diliputi rasa takut. Terlebih saat memberikan keterangan pada polisi. Pasalnya, nyawa mereka sewaktu-waktu bisa terancam. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement