REPUBLIKA.CO.ID, DIWANIYAH -- Ledakan-ledakan bom di Irak termasuk dua bom mobil di satu pasar domba, menewaskan setidaknya delapan orang dan mencederai puluhan lainnya Jumat (1/3), kata para pejabat keamanan dan dokter.
Brigjen Abdul Jalil al-Assadi, kepala kepolisian Provinsi Diwaniyah mengatakan bom-bom mobil itu meledak sekitar pukul 07.30 waktu setempat (11.30 WIB) di pasar tersebut, selatan ibu kota provinsi yang juga bernama Diwaniyah.
Dokter Adnan Turki, direktur departemen kesehatan Diwaniyah, menyerbu korban akibat ledakan-ledakan itu enam orang tewas dan 60 orang lainnya cedera, mengubah angka sebelumnya. Dua bom pinggir jalan meledak di satu desa dekat Dujail, utara Baghdad, menewaskan seorang dan mencederai lima orang termasuk tiga polisi, kata seorang letkol polisi dan seorang dokter.
Seorang tentara tewas akibat bom magnetik yang ditempelkan di mobilnya dekat kota Mosul, Irak utara , kata seorang letnan satu tentara dan seorang dokter yang dilansir AFP. Dua bom mobil lainnya meledak di Mussayib, selatan Baghdad. Akibatnya, dua orang cedera.
Ledakan-ledakan itu terjadi sehari setelah setidaknya 26 orang tewas dan lebih dari 60 orang cedera dalam serangkaian serangan bom di daerah Baghdad dan penembakan di Irak utara. Aksi kekerasan Irak menurun tajam dari puncaknya tahun 2006-2007, tetapi bahkan 10 tahun setelah invasi yang dipimpin AS tahun 2003 pun, serangan-serangan masih terjadi hampir setiap hari.