REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Badan Pasar Modal Turki telah menyiapkan tiga instrumen baru keuangan syariah. Ketiga instrumen ini akan melengkapi sukuk yang telah ada.
"Instrumen baru tersebut telah disesuaikan dengan peraturan yang diperlukan mengenai instrumen keuangan non bunga yang digunakan di pasar internasional, ucap Kepala Badan Pasar Modal Turki, Vahdettin Ertas, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News, Ahad (3/3).
Turki telah memperdagangkan sukuk sebagai jenis produk syariah sejak Agustus lalu. Sukuk adalah obligasi Islam. yang sesuai dengan prinsip investasi syariah yang melarang pengisian bunga. Turki merupakan pemain baru di pasar sukuk.
Penerbitan sukuk kedua sukses setelah pemerintah melakukan diversifikasi sumber-sumber pembiayaan dengan memasuki pasar sukuk global. Perbankan dalam negeri menyambut baik penerbitan tersebut karena bebas suku bunga.
Volume pasar sukuk global diperkirakan sekitar 100 miliar Dollar AS. Turki membutuhkan dorongan segar untuk membangkitkan jumlah investor di bursa perdangan setelah menurun dalam 10 tahun terakhir.
Jumlah investor bursa di Turki mencapai 1 miliar investor pada 2002. Sayangnya pada 2012, jumlahnya turun 12 ribu investor.
Jumlah broker di bursa Turki juga turun. Saat ini hanya tersisa 47 broker. Namun Turki mempunyai sistem baru yang memungkinkan broker melakukan investasi bank. Sistem tersebut dapat menangani segala sesuatu kecuali mediasi penawaran umum, pinjaman, keuangan perusahaan, merger dan akuisisi sesuai peraturan baru dalam pasar modal. "Tujuannya untuk memperkuat sektor broker," katanya.