REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Penderita penyakit jiwa di Bandarlampung semakin meresahkan warga. Tidak hanya berkeliaran tanpa mengenakan pakaian, mereka juga kerap memasuki tumah serta mengambil makanan dan barang lainnya milik warga.
"Orang gila sudah masuk rumah warga untuk mengambil makanan dan barang-barang lainnya," kata Joko (34) di Bandarlampung, Rabu.
Bukan hanya itu, penderita penyakit jiwa itu terkadang berteriak-teriak sehingga membuat warga ketakutan khususnya perempuan dan anak kecil.
Keberadaan orang gila itu sudah dilaporkan kepada pihak kelurahan tapi belum ada tanggapan padahal telah meresahkan.
"Kami berharap dinas sosial yang berwenang dalam penanganan masalah ini segera melakukan tindakan karena keberadaan mereka sangat meresahkan warga. Mereka perlu mendapat perawatan atau pengobatan," katanya.
Pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandarlampung mengaku sudah menjaring belasan orang gila yang berada di Kota Tapis Berseri itu.
"Kami selalu menjaring orang gila yang berada di sejumlah kelurahan dan kecamatan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandarlampung, Muzarin Daud.
Dia mengatakan, Dinsos selalu melakukan pemantauan terhadap keberadaan orang gila ini. Raziapun dilakukan terhadap mereka dan dilakukan pendataan, jika mereka mengetahui alamatnya maka akan diantar ke keluarganya.
Namun, banyak yang lupa alamatnya dan dilakukan rehabilitasi terhadap mereka. Saat ini Dinsos bekerjasama dengan tempat Rehabilitasi Sinar Jati dan Rehabilitasi Olia Rahma, Kecamatan Kemiling.