Jumat 08 Mar 2013 06:00 WIB

Dari Tenis ke Garis Gawang

Rep: Umi Lailatul/ Red: Didi Purwadi
Teknologi garis gawang.
Foto: guardian.co.uk
Teknologi garis gawang.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Tak banyak yang tahu awal mula dari sistem Goal Line Technology (GLT) atau Teknologi Garis Gawang merupakan teknologi sadapan dari tenis. Seperti dikutip CNN, jauh sebelum digunakan pada sepak bola, GLT sudah banyak digunakan pada tenis dan kriket.

Cara kerjanya juga hampir menyerupai dengan tenis. GLT memiliki fungsi untuk mengetahui kondisi bola dengan memasang sejumlah kamera di sekeliling gawang. Di dunia tenis, sistem tersebut digunakan untuk melihat sampai sejauh mana bola berada di garis tanda masuk.

Sayangnya, penggunaan GLT menuai kritikan dari dua petenis dunia yakni Roger Federer dan Rafael Nadal. Mereka menilai penggunaan GLT akan memperlambat permainan dan marjin statistik kesalahan terlalu besar.

Di dunia sepak bola, GLT sukses diujicobakan di Piala Dunia Antara Klub pada Desember 2012 lalu. Tidak ada keluhan selama uji coba penggunaan GLT. Malah penggunaan teknologi ini justru akan mempermudah bagi wasit dan pelaku dunia sepak bola.

Terlepas dari itu semua, GLT juga dikenal sebagai teknologi mahal. BBC melaporkan FIFA mengeluarkan investasi sebesar 2 juta dolar AS untuk mengadopsi sistem tersebut. Karena, besarnya uang yang harus dikeluarkan itu pantas saja teknologi GLT menuai tentangan dari berbagai pihak.

Salah satunya Presiden UEFA Michel Platini. Menurutnya, besaran uang tersebut tak sebanding dengan peluang terjadinya gol-gol bermasalah tersebut. Ia menilai harga itu terlalu mahal dan mungkin hanya berguna untuk satu atau dua gol per tahun.

Hingga saat ini, penggunaan GLT sendiri masih terus diperdebatkan. FIFA saat ini juga terus mengkaji dan mengembangkan teknologi GLT terbaru. Hal ini dilakukan agar teknologi itu semakin akurat, transparan dan sebanding dengan besaran uang yang sudah dikeluarkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement