Sabtu 09 Mar 2013 16:22 WIB

Wamentan: Ada Kendala dalam Distribusi Daging

  Pedagang daging melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta Selatan, Senin (4/2).   (Republika/Wihdan Hidayat)
Pedagang daging melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta Selatan, Senin (4/2). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan bahwa permasalahan masih tingginya harga daging sapi di sejumlah daerah bukan karena minimnya stok.

"Setelah kita lihat, ini masalah distribusinya karena sentra produsennya di mana, sentra konsumennya di mana," katanya di Cilacap, Sabtu.

Wamentan mengatakan hal itu usai menghadiri panen padi serempak di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, yang merupakan hasil dari Gerakan Tanam Serempak 1.000 Hektare yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo pada 18 November 2012.

Menurut dia, Kementerian Pertanian saat ini sedang menata distribusi sapi. "Mudah-mudahan distribusi lancar, harga akan turun," katanya.

Akan tetapi, kata dia, menurunkan harga daging sapi hingga di bawah Rp 80 ribu per kilogram kemungkinan agak susah. "Mungkin akan kita keluarkan referensi harga baru," katanya.

Terkait dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan stok sapi nasional, Rusman mengatakan bahwa Kementan akan terus mengupayakan peningkatan stok sapi melalui inseminasi buatan.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pemerintah masih mengambil kebijakan impor daging sapi untuk memenuhi kebutuhan nasional.

"Sekarang (impornya, red.) masih 80.000 ton daging," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement