Kamis 14 Mar 2013 23:45 WIB

Diusung Gantikan Anas, Saan akan Minta Masukan SBY

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Saan Mustofa
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Saan Mustofa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopa akan membangun komunikasi dengan sejumlah politisi. Khususnya politisi Demokrat. Ini terkait dengan pencalonannya menjadi ketua umum Partai Demokrat di Kongres Luar Biasa akhir Maret mendatang. 

"Nanti malam saya akan diskusi dengan teman-teman, respon teman-teman bagaimana," kata Saan di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/3).

Saan menganggap masukan dari para politisi Demokrat sebagai hal penting sebelum menentukan langkah politik selanjutnya. Karena meski pun sejumlah pengurus DPC dan DPD telah menyatakan dukungan, dia pribadi belum memutuskan maju menjadi calon ketua umum atau tidak. 

"Saya belum menyatakan maju. Nanti mau diskusi dulu," ujarnya.

Tak hanya itu, Saan juga menyatakan membangun komunikasi dengan ketua majelis tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia percaya SBY tidak akan menghalangi dukungan DPC dan DPD yang memintanya menjadi calon ketua umum. 

"Pak SBY tidak melarang siapa pun yang maju. Beliau memberi ruang ke semua kader. Tidak ada istilah mengekang dan memasung," ujar anggota Komisi III DPR tersebut.

Wacana pencalonan Saan sebagai calon ketua umum Demokrat ditanggapi sinis Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua. Menurut Max peluang Saan menjadi calon ketua umum tipis. "Bukan (kandidat) istimewa," kata Max.

Max menilai Saan tidak memiliki pengalaman banyak di Demokrat. Lebih dari itu Saan dituding mewakili kelompok Anas Urbaningrum. "Dia mewakili kelompok Anas. Dia baru dua tahun menjadi wasekjen masuk di Demokrat Plt DPC di Karawang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement