REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Hanta Yuda memperkirakan dua pekan menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, Cikeas bakal gencar berkonsolidasi dengan pemilik suara di DPD dan DPC.
Sehingga saat KLB digelar, ketua umum yang dipilih bisa diterima semua kelompok dalam Partai Demokrat. Namun, jika akhirnya tercipta kesepakatan antara faksi-faksi yang ada, setiap faksi akan memiliki kecenderungan pemilihan ketum secara aklamasi menguntungkan mereka.
Tetapi diperkirakan Hanta, kesepakatan itu akan sulit dicapai karena keinginan agar pemilihan ketum melalui kompetisi sangat kuat. Terutama dari kubu Marzuki Alie. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu, disebut Hanta memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan SBY untuk menjadi ketum.
"Tapi suara Cikeas memagari Marzuki dengan pernyataan bahwa ketum tidak boleh rangkap jabatan. Sebaliknya Marzuki pagari SBY bahwa ketum tidak berasal dari nonkader," kata Hanta saat dihubungi ROL, Sabtu (16/3).
Hanta menuturkan yang dibutuhkan Partai Demokrat saat ini sebetulnya adalah ketum yang memiliki kompatibelitas dengan majelis tinggi. Kemudian, ketum yang mengakar di internal partai, dan sosok yang mampu membuat performa Demokrat kembali membaik.
"Tetapi akan sulit mencari ketum yang memenuhi semua unsur itu. Kalau dipilih ketum yang mengakar di internal, tapi tidak kompatibel dengan majelis tinggi, berarti matahari kembar akan terjadi lagi," jelas Hanta.