REPUBLIKA.CO.ID, LEEDS -- Kesuksesan Leeds United di kancah sepak bola Inggris era 1960-an hingga awal 1970-an tidak terlepas dari peran tangan dingin juru taktiknya Donald George Revie.
Hari ini, 52 tahun lalu atau tepatnya 17 Maret 1961, manajer yang akrab disapa Don Revie itu menjalani debutnya sebagai juru taktik Leeds United.
Dia memulai kariernya sebagai manajer dengan cara unik. Saat itu, ia juga masih tercatat sebagai pemain dengan posisi sebagai penyerang tengah. Dua tugas yang berbeda tersebut harus diembannya di tengah kondisi klub yang sedang terpuruk karena krisis keuangan.
Alhasil, Don tidak bisa berbuat terlalu banyak untuk The Whites pada musim perdananya sebagai manajer. Manajer kelahiran Middlesbrough itu belum dapat mempersembahkan gelar juara Divisi II untuk Leeds. Namun, Don tetaplah hebat karena berhasil menghindarkan Leeds dari jurang degredasi pada akhir musim itu.
Kurang gemilang di musim perdana tak lantas membuat semangat Don mengendur. Ia justru termotivasi untuk membawa The Whites bangkit dari keterpurukan. Pada musim keduanya, Don mampu membalikkan semua kondisi buruk itu. Leeds United berhasil memperbaiki peringkat dari 19 menjadi peringkat kelima di Divisi Dua Liga Inggris pada musim keduanya.
Selang setahun kemudian atau tepatnya musim 1964/1965, ia membawa The Whites promosi ke Divisi I. Sejak itu, Don beserta pasukannya menjelma menjadi salah satu klub papan atas Liga Primer Inggris. Mereka tak pernah finis di luar posisi empat besar di antara 1965 hingga 1974.
Tak hanya sukses di Liga Primer Inggris, Don juga berhasil mempersembahkan berbagai gelar bergengsi lainnya. Mereka diantaranya juara FA Cup 1972, juara Football League Cup 1968, juara FA Charity Shield 1969, dua kali gelar juara Inter-Cities Fairs Cup (1968, 1971).
Karena kehebatan itulah, ia menyabet tiga kali gelar manajer terbaik Inggris (1969, 1970, 1972). Berkat kehebatannya itu, ia mulai dilirik oleh FA sebagai manajer Timnas Inggris untuk periode 1974-1977.
Sayangnya, kariernya sebagai pelatih The Three Lions tak semulus bersama Leeds. Dia gagal membawa Inggris lolos ke turnamen Piala Eropa 1976. Ia juga melahirkan sejumlah kontroversi seperti menjual kontrak pembuatan kostum timnas ke perusahaan lain.
Puas berkarier sebagai pelatih, ia akhirnya memutuskan pensiun pada 1985 usai mengarsiteki klub Al-Ahly.
Ikuti Whatsapp Channel Republika