REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Rencana penutupan pintu M1 dan M2 Bandara Soekarno Hatta oleh PT Angkasa Pura II menghadapi sejumlah kendala.
Sejumlah warga yang menggantungkan hidup dan mencari nafkah di area pintu tersebut menunggu solusi yang tepat. Penutupan jalur utama dari Kota Tangerang tersebut diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di sekitar bandara, Senin (18/3).
Kondisi lalu lintas di sekitar pintu M1 dan M2 terlihat padat. Kendaraan roda empat dan roda dua memenuhi badan jalan baik dari arah masuk maupun keluar bandara.
Jalan Suryadarma, Kecamatan Neglasari sebagai akses menuju bandara kondisinya ramai lancar dari kedua arah. Dari pintu M1 bandara terlihat kendaraan mengantri memasuki bandara. Pada gerbang pintu terlihat pangkalan ojek yang berkumpul menunggu penumpang.
Koordinator Pangkalan Ojek Pintu M1, Baharudin (49 tahun) mengatakan sudah mendengar kabar mengenai rencana penutupan pintu tersebut.
Pria yang sudah 15 tahun menjadi tukang ojek di pintu M1 ini mengakui belum mendapatkan sosialisasi langsung dari pihak Angkasa Pura II. Dia baru mengetahui dari sejumlah pemberitaan di media dan dari beberapa karyawan AP II.
“Sudah dengar akan adanya pentupan ini, tapi saya belum tahu apakah itu berlaku untuk roda empat saja atau roda dua juga,” katanya.
Menurutnya ada 250 orang yang bekerja sebagai tukang ojek di pangkalan pintu M1. Mereka bekerja hampir 24 jam untuk mencari penumpang. Penghasilan rata-ratanya kurang lebih Rp 70 ribu per harinya.
Pria asal Makassar ini juga memaparkan, ratusan tukang ojek tersebut sangat menggantungkan hidupnya disana.