REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin di Sijantang, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar), mengalami kerusakan yang menyebabkan tak ada pasokan listrik dari pembangkit berkekuatan 2x100 MW itu.
Untungnya, interkoneksi Sumatra kini telah berjalan dengan baik. Bila tidak, maka Sawahlunto dan Sumatera Barat pada umumnya sudah gelap gulita, kata Manajer PLN Pembangkit Sijantang, Lutfhi Triheru, Rabu (20/3).
Dia mengatakan, PLTU Ombilin Kota Sawahlunto untuk sementara waktu tidak dapat memproduksi listrik karena dua unit pembangkit mengalami kerusakan pada generator. Keduanya itu adalah dua unit kerusakan pada bagian stator, sedangkan unit satu mengalami kerusakan di bagian rotor.
Kondisi itu diperkirakan akan berjalan setidaknya dalam dua pekan ke depan, namun hal itu dapat diantisipasi dengan telah masuknya Sumatera Barat dalam sistem interkoneksi, sehingga Kota Sawahlunto tetap mendapatkan aliran listrik dari pembangkit lain. "Jika tidak masuk dalam sistem interkoneksi, dapat dipastikan pemadaman listrik bergilir di Sawahlunto akan berlangsung sepanjang hari," katanya.
Untuk perbaikan secara normal, sebut dia, diperkirakan membutuhkan waktu 69 hari. "Pembangkit unit dua PLTU Ombilin yang telah lebih dulu rusaksaat ini masih dalam perbaikan. Diperkirakan baru akan bisa digunakan pada pertengahan April mendatang," katanya. Sedangkan untuk pembangkit unit satu, dengan menjalani perbaikan secara normal, dibutuhkan waktu lebih dari dua bulan, imbuhnya.