REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Ribuan pelajar SMP dan SMA di Kota Kembang Bandung mengikuti parawai obor memperingati peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) tahun 2013 dengan menyusuri sejumlah jalan protokol, Sabtu.
Pawai obor Bandung Lautan Api yang merupakan agenda tahunan di Kota Kembang itu dimulai dari Monumen Bandung Lautan Api di Tegalega. Iring-iringan yang membawa obor, lampion dan aneka kreativitas siswa itu menyusuri Jalan M Toha, Pungkur, Dewi Sartika, Dalem Kaum, Alun-Alun, ABC, Naripan, Braga, Viaduck, Perintis Kemerdekaan dan berakhir di Balai Kota Bandung.
Hujan deras yang mengguyur Bandung Raya sejak sore hari, tidak menyurutkan semangat para remaja untuk mengikuti prosesi pawai obor itu. Lagu Halo Halo Bandung dan Maju Tak Gentar terus bergema sepanjang perjalanan pawai itu diringi oleh musik marching band dan tetabuhan lainnya yang dibawa peserta. Sebagian peserta berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki menyusuri jalanan yang basah akibat guyuran hujan. Selain membawa obor dan lampion, para remaja itu mengenakan kostum aneka ragam mulai dari pakaian tentara, pejuang '45, pakaian adat Jawa Barat serta berbagai kreasi lainnya.
Mereka rela berkumpul di Lapangan Tegalega Kota Bandung sejak Sabtu siang, untuk menunggu pemberangkatan pawai yang digelar mulai pukul 17.00 WIB tersebut.
Dikawal oleh jajaran Polantas Polrestabes Bandung, rombongan bergerak menyusuri jalanan yang merupakan rute yang biasa ditempul setiap perjalanan pawai Bandung Lautan Api.
Berbagai aktraksi kesenian juga dibawakan oleh para siswa dari sejumlah sekolah di Kota Bandung, mulai dari calung, perkusi, reog serta lainnya.
Mereka juga membawa 'gotongan' yang menampilkan ciri khas sekolah masing-masing. Salah satunya SMK Negeri 12 Bandung yang mengusung gotongan miniatur pesawat terbang sebagai ciri unggulan SMK tersebut di bidang kedirgantaraan.
Juga SMA Taman Siswa yang tampil beda menampilkan sosok guru, beberapa sekolah mengusung piala yang mereka raih dalam setahun terakhir.
Iring-iringan pawai obor Bandung Lautan Api 2013 mengular sepanjang lebih dari dua kilometer. Arus lalu lintas di jalur pawai obor itu terjadi kepadatan, namun tidak sampai terjadi kemacetan total berkat kesiagaan jajaran Polrestabes Bandung.
Bandung Lautan Api atau BLA merupakan peristiwa heroik dari para pejuang di Kota Bandung yang terjadi pada 24 Maret 1946 dimana pejuang Bandung melakukan pembakaran bangunan dan fasilitas umum di Kota Bandung agar tidak ditempati oleh pemerintahan pendudukan Belanda. Kobaran api terjadi sepanjang 12 KM dari timur ke barat Kota Bandung mewarnai penarikan pasukan NKRI waktu itu sehingga dikenal dengan istilah Bandung Lautan Api. Peristiwa heroik itu diabadikan dengan lagu Halo Halo Bandung.