REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menegaskan kebijakan ketat terhadap kasus rasisme dalam sebuah pertemuan di Sofia pada Kamis.

Pertemuan itu juga mendukung keputusan wasit untuk menghentikan laga apabila diperlukan serta menyerukan kepada seluruh tim untuk mengakhiri tindakan rasisme di antara para pemain maupun pendukung.

"Komite eksekutif UEFA merekomendasikan dan sepenuhnya mendukung wasit untuk menghentikan pertandingan apabila terjadi tindakan rasisme serta mengajak kepada seluruh federasi sepak bola nasional dan liga untuk melakukan hal yang sama," demikian pernyataan tertulis dalam resolusi rumusan Majelis Strategi Sepak bola Profesional (PFSC) yang diratifikasi pada Kamis.

Otoritas sepak bola Eropa tersebut juga meminta kepada para pemain dan pelatih --terutama yang paling berpengaruh sebagai pelaku tindakan rasisme-- untuk menyuarakan pendapat mereka.

Dokumen tersebut juga diratifikasi oleh Asosiasi Klub Eropa (ECA) dan asosiasi pemain dunia, FIFPro.

Pertemuan di Sofia juga menghasilkan seruan UEFA kepada otoritas negara-negara untuk bantuan melawan praktik pengaturan pertandingan, termasuk menyiapkan panitia khusus yang menyelidiki kasus kecurangan olahraga.

"Lembaga-lembaga olahraga tidak memiliki wewenang ataupun kekuatan yuridiksi legal untuk menangani masalah tersebut, mengingat banyaknya keikutsertaan organisasi kriminal," demikian pernyataan UEFA.

"Kecurangan olahraga seharusnya digolongkan sebagai delik kriminal spesifik di seluruh kitab hukum di Eropa, guna membantu memastikan langkah konsisten, efektif dan terkoodinasi melawan pengaturan pertandingan," tambah pernyataan tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika