REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Tengah Adnan mendukung penuh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD untuk maju sebagai calon presiden 2014 karena sosoknya yang bersih, jujur, tegas dan sederhana.
"Dukungan ini saya sampaikan dengan tulus dari nurani yang paling dalam mengingat situasi dan kondisi Indonesia akhir-akhir ini yang semakin mengkhawatirkan. Kita butuh sosok pemimpin seperti beliau," katanya saat di hubungi dari Jakarta, Minggu.
Sebelumnya dalam acara penutupan Musyawarah Kerja PWNU Jawa Tengah, Sabtu (30/3) di Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Ketua PWNU Jateng Adwan meminta Prof Mahfud MD bersiap-siap mengikuti kontestasi Pilpres 2014 dengan harapan bisa memperbaiki situasi kehidupan berbangsa dan bernegara menuju ke arah yang lebih baik serta bermartabat.
Mahfud MD turut hadir dalam acara penutupan Musyawarah Kerja PWNU Jawa Tengah, Sabtu (30/3) di Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang. Menurut Adnan salah satu alasan yang mendorong NU Jawa Tengah terhadap Ketua MK itu karena sosoknya yang bersih, jujur, tegas dan sederhana.
"Dengan sosok seperti Mahfud MD itulah, diharapkan bisa menumbuhkan harapan baru terhadap upaya perbaikan Indonesia ke depan," kata Adnan.
Menurut dia, dukungan NU Jawa Tengah itu juga sudah mendapat restu sepenuhnya dari KH Maemun Zubair selaku tuan rumah sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang.
"Terus terang, saya tidak berani menyampaikan kalau tidak ada ijin dari beliau," katanya.
Kehadiran Prof Mahfud ke Ponpes tersebut juga atas panggilan KH Maemun Zubair ke pesantren menjelang berakhirnya masa bakti sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi. Namun, sumber di Pondok enggan merinci alasan KH Maemun untuk memanggil Ketua MK tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Prof DR KH Said Agil Siraj saat menutup Muskerwil PWNU Jateng itu juga mengamini sikap PWNU Jateng yang mendorong agar Ketua MK itu bersedia ikut pencapresan tahun 2014. "Semoga beliau sukses," kata Kyai Said.
Menanggapi makin maraknya dukungan tersebut, Prof Mahfud MD masih berhati-hati dalam meresponnya.