REPUBLIKA.CO.ID, PORT LOUIS -- Sedikitnya 10 orang menjadi korban jiwa dalam banjir bandang di Mauritius dan diperkirakan masih bakal ditemukan korban lagi. Demikian kata petugas meteorologi di negara yang terletak di Samudra Hindia itu pada Minggu (31/3) waktu setempat.
Kebanyakan korban terjebak dalam terowongan bawah tanah yang menuju ke tepi pantai Caudan. Sebuah kawasan niaga di pelabuhan Port Louis.
Perdana Menteri Navinchandra Ramgoolam, Minggu, mengatakan bahwa hujan sangat lebat mengguyur kota tersebut dengan curah 152 cm selama dua jam terus menerus.
"Darasnya air yang turun menimbulkan kerugian jiwa yang tragis serta kerusakan bagunan," katanya sambil menetapkan hari Senin sebagai hari berkabung.
Badan Meteorologi Mauritius meramalkan hujan akan terjadi sampai Senin malam disertai angin kencang dan petir yang dikhawatirkan dapat menyebabkan banjir lebih lanjut.