Selasa 02 Apr 2013 15:21 WIB

Ada Kejutan Produk Baru BBM, Apa Itu?

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik
Foto: Antara//Prasetyo Utomo
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menjanjikan solusi baru tentang bahan bakar minyak (BBM). Disebut-sebut akan ada produk baru selain jenis premium ataupun pertamax. Namun, belum ada bocoran pasti nama, bentuk, dan jenis produk baru tersebut.

Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan pemerintah masih butuh waktu sekitar dua minggu untuk membahas persoalan tersebut. Jero juga menegaskan kebijakan tentang BBM belum benar-benar diputuskan. Apalagi ada beberapa pilihan yang berkembang.

“Dua minggu lagi, nanti dijelaskan. Jadi nanti kalau sudah final pembahasannya baru ada program sosialisasi. Belum putus (kebijakannya),” katanya saat ditemui di Kantor Presiden, Selasa (2/4). Menurutnya, persoalan BBM harus ditangani dengan hati-hati dan dihitung dengan tepat. Kalaupun nantinya ada perubahan, maka dampak sosialnya tetap diusahakan yang paling kecil.

Yang jelas, kata dia, semua sepakat subsidi BBM yang lebih dari Rp 300 triliun itu sudah terlalu tinggi. Karena itu subsidi harus diturunkan. Tetapi, yang selalu menjadi persoalan adalah bagaimana cara menurunkannya. Apalagi persoalan BBM selalu memiliki efek sosial yang cukup besar.

“Saya tahun ini hanya diberi jatah 46 juta kilo liter. Ini akan agak berat mempertahankan karena orang Indonesia begitu makmur sedikit diajak menghemat susah betul,” katanya. Ia memperkirakan konsumsi BBM per bulannya sudah agak lewat dari kuota yang dijatahkan. Ini disebabkan pertambahan kendaraan yang cukup banyak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement