REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung, Dada Rosada membantah mengetahui adanya suap terhadap hakim Setyabudi Tejocahyono.

"Tidak tahu, tidak tahu. Saya memenuhi undangan saja dulu. Nanti saja," kata Dada saat tiba di kantor KPK, Jakarta, guna menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terhadap hakim Setyabudi, Kamis (4/4).

Dada tiba di Gedung KPK pada pukul 09.50 WIB dengan memakai mobil Avanza berwarna silver bernomor polisi B 1700 KO. Pagi itu Dada terlihat memakai baju kemeja putih garis-garis dan ditemani beberapa ajudannya.

Saat ditanya lebih jauh mengenai kasus Bansos yang sedang ditangani PN Bandung, ia enggan menjawabnya dan langsung beranjak masuk ke dalam Lobby Gedung KPK. Tapi, ia berjanji akan mengungkapkan hasil pemeriksaannya. "Nanti saja," ucap politikus yang 'loncat' dari Partai Golkar ke Partai Demokrat ini.

Sebelumnya penyidik KPK melakukan pemeriksaan terhadap ajudan Dada Rosada, Adhli El Efwan, Selasa (2/4) kemarin. Usai pemeriksaan, ia membela dan menbantah jika atasannya terlibat dalam kasus tersebut.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat orang sebagai tersangka yaitu hakim Setyabudi Tejocahyono, Asep Triana, Herry Nurhayat dan Toto Hutagalung. Toto Hutagalung merupakan tersangka yang sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) oleh KPK dan disebut-sebut sebagai orang dekat Dada Rosada.

Ikuti Whatsapp Channel Republika