REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel melancarkan dua serangan udara terjadap Jalur Gaza, Selasa malam (2/4), sebagai peringatan buat Hamas, yang menguasai daerah kantung itu. Menurut sejumlah pengamaat, angkatan udara Israel melancarkan serangan udara tersebut sebagai pembalasan atas roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza pada hari yang sama.
Namun, seorang pengulas menyatakan, Israel, Hamas, dan Mesir sebagai penengah tidak tertarik pada peningkatan kerusuhan. Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata yang diperantarai Mesir pada November, setelah pertempuran selama delapan hari yang menewaskan 170 warga Palestina dan enam warga Israel.
Israel melancarkan serangan tahun 2012 dengan tujuan mengakhiri serangan roket Palestina ke wilayah negara Yahudi itu. Dr Ely Karmon, dari Interdisciplinary Center di Herzliya di Israel, menurut laporan Xinhua, Kamis (4/4), mengatakan, "(Serangan itu)Cuma mengingatkan Hamas agar melakukan pekerjaan lebih baik untuk menjaga gencatan senjata."
Amir Rapaport, mantan koresponden militer dan pengulas buat surat kabar Israel, mengatakan meskipun Israel tidak percaya roket itu ditembakkan oleh Hamas, Israel menganggap Gerakan Perlawanan Israel tersebut bertanggung jawab atas semua yang terjadi di Jalur Gaza.
"Itu adalah pesan buat HamasS bahwa Israel dapat melancarkan babak baru peningkatan, seperti sebelumnya dalam Pilar Pertahanan," katanya. Ia berpendapat, Israel tidak tertarik untuk meningkatkan permusuhan.