REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Demi mencegah gonjang-ganjing harga dan pasokan daging terjadi lagi, pemerintah memutuskan menggunakan strategi satu atap terkait tata niaga daging. Kementerian Pertanian (Kementan) bertugas fokus pada produksi.
Sementara, Kementerian Perdagangan (Kemendag) fokus pada ekspor dan impor. Strategi ini dilakukan agar tidak terjadi distorsi pada saat pelaksanaan kebijakan di pasar.
"Maka kita perbaiki, baik yang berkaitan dengan daging maupun dengan hortikultura," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Jumat (5/4).
Dalam waktu dekat pemerintah akan meminta importir segera melakukan realisasi kuota impornya. Berdasarkan laporan Kementan, belum semua penerima kuota melakukan realisasi impor.
Kemendag juga akan turun tangan mendesak para importir agar mau bekerjasama demi menurunkan harga daging. Selanjutnya pemerintah tetap fokus pada kebijakan melindungi peternak dalam negeri dan peningkatan produksi.
Pemerintah juga meminta bantuan Kementerian Perhubungan agar mempercepat ketersediaan alat transportasi agar aliran distribusi pangan lancar, terutama ke kawasan yang permintaannya tinggi seperti Jawa Barat.