Sabtu 06 Apr 2013 14:37 WIB

H7N9 Bunuh Enam, Shanghai Larang Pasar Unggas Hidup

Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.
Foto: REUTERS
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI--Pasar unggar di Shanghai ditutup pada Sabtu (5/4) stelah otoritas melarang perdagangan ayam dan burung di sana. Larangan itu demi mencegah penyebaran flu burung H7N9 yang telah membunuh enam orang di Cina.

Khusus di kota komersial ada enam kasus dari total 16 kasus virus strain H7N9 yang ditemukan menginfeksi tubuh manusia pertama kali dengan empat kasus kematian. Sementara dua kematian lagi terjadi di kawasan Provinsi Zhejiang.

Shanghai telah memusnahkan 20.500 unggas di pasar agrikultur daerah suburban barat pada Jumat setelah virus mematikan itu ditemukan di merpati. Pemerintah pun langsung mengumumkan larangan terhadap pasar dan perdagangan unggas hidup.

Sekelompok pekerja berseragam dilaporkan menyemprotkan disenfektan dari tanki di punggung di sebuah pasar lokal, Shanghai pusat pada Sabtu, di mana terdapat dua bedak penjual unggas hidup tampak gelap dengan kandang kosong.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement