Rabu 10 Apr 2013 17:19 WIB

Tiga Masalah Outsourcing BUMN Menurut Dahlan Iskan

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Mansyur Faqih
Dahlan Iskan
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Dahlan Iskan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut, ada tiga persoalan besar dalam outsourcing di perusahaan pelat merah. Pertama upah yang rendah, ini karena outsourcing harus ditenderkan. Sehingga masing-masing perusahaan outsourcing berusaha memberikan harga yang paling murah. 

Hal itu, lanjutnya, berdampak pada murahnya upah tenaga kerja. "Misalnya dalam proses tender outsourcing harus harus ditentukan batas minimal berapa yang harus dipenuhi perusahaan agar perusahaan outsourcing tidak banting-bantingan harga. Tetapi meningkatkan persaingan kualitas pelayanan," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, (9/4).

Kedua, terang Dahlan, adanya ketidakadilan. Banyak pegawai outsourcing yang merasa digaji lebih rendah tetapi kerjanya lebih keras dari pegawai tetap yang gajinya tinggi. Pegawai outsourcing merasa seperti itu karena mereka bekerja bersama dengan pegawai tetap. Bahkan ada pegawai tetap yang merasa lebih tinggi derajatnya dan bisa menyuruh-nyuruh karyawan outsourcing

Agar persoalan ini bisa selesai, kata Dahlan, harus ada perbaikan dua dua arah. Pegawai outsourcing BUMN harus diberi upah yang lebih baik. Selain itu, manajemen BUMN harus memperbaiki kinerja pegawai tetap agar mereka tidak dianggap kerja kurang maksimal oleh pegawai outsourcing.

Persoalan ketiga, ujar Dahlan, pegawai outsourcing hanya memiliki kontrak kerja selama satu atau dua tahun. Pekerja outsourcing tidak punya kepastian karier. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement