REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA -- Kurang dari separuh hidran untuk pemadam kebakaran di Jakarta Timur yang tidak berfungsi dengan baik. Hal ini cukup berbahaya mengingat keberadaan hidran cukup penting dalam memadamkan kebakaran.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur Rahmat Kristiantio mengatakan, total jumlah hidran di Jakarta Timur yang terdata 446. Dari jumlah itu hanya sekitar 40 persen yang masih berfungsi.
Keberadaan hidran menjadi penting saat kebakaran terjadi. Hidran menjadi tempat mengalirnya air untuk memadamkan si jago merah. Jika hidran mengalami kerusakan pihak pemadam kebakaran akan repot untuk mencari saluran air.
Mayoritas kerusakan, ujar dia, disebabkan hilangnya onderdil di dalam hidran. ‘’Kebanyakan hilang kopling karena terbuat dari kuningan,’’ jelasnya kepada Republika, Kamis (11/4) siang.
Jika hidran masih berfungsi dengan baik, kata dia, kebakaran akan lebih cepat ditangani. Dengan adanya pasokan air untuk memadamkan kebakaran kegiatan pemadaman menjadi lebih efektif dan efisien. ‘’Sesuai target pemadaman sekitar lima menit sebelum api merambat bisa tercapai,’’ kata dia.
Selain masalah hidran, ia mempermasalahkan ketersediaan air untuk pemadam kebakaran. Dalam hal ini pasokan air di hidran. Namun, lanjut dia, ketersediaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga masih tidak mencukupi. ‘’Jadi apalagi untuk pemadam.’’