REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menerima laporan terkait adanya bom di Boston, Amerika Serikat.
Juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan SBY mendengar tersebut melalui berita. Ia pun telah berkomunikasi dengan pihak terkait, terutama KBRI di Amerika Serikat perihal kemungkinan WNI yang menjadi korban.
"Sejauh ini dilaporkan Dubes AS tidak ada korban WNI atas peristiwa bom boston," katanya, Selasa (16/4).
Ia juga mengatakan SBY belum melakukan komunikasi dengan Presiden AS, Barack Obama terkait peristiwa tersebut.
Seperti diketahui, saat acara Boston Marathon, sebuah bom meledak. Dikabarkan dua orang tewas dan lebih dari 20 orang mengalami luka-luka. Aparat pun menemukan dua bom lagi yang belum meledak dan berhasil dijinakan. AS sendiri menganggap peristiwa tersebut sebagai aksi teror. Belum ada pernyataan resmi mengenai hal ini dari pemerintah setempat.