REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab terkait ledakan bom Maraton Boston. Para penyidik masih menghimpun banyak kemungkinan tersangka ledakan bom tersebut.
"Tersangka masih terbuka lebar," kata Agen Khusus FBI Richard DesLauriers dalam konferesi pers di Boston, Selasa (16/4) waktu setempat.
DesLauriers mengatakan para penyidik Biro Investigasi Federal, bersama polisi Boston dan negara bagian Massachusetts, mengungkap sejumlah item dari situs ledakan. Termasuk tas nilon hitam yang dipercaya menjadi tempat bom disembunyikan.
"Pecahan paku dan kemungkinan termuat dalam alat pemasak juga telah ditemukan dan dikirimkan ke laboratorium FBI di Quantico, Virginia, untuk dianalisis," ujar DesLauriers.
Menurutnya, terlalu dini menyebutkan siapa pelaku pembom Maraton Boston. Untuk itu, penyelidikan bom Boston dilakukan secara metodis, hati-hati, namun harus segera diungkap dalangnya.
Secara terpisah, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dijadwalkan akan mengunjungi Boston Kamis (18/4) waktu setempat untuk berpidato dalam doa lintas agama bagi para korban meninggal dunia dan terluka.