REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Temuan Biro Penyelidik Federal (FBI) soal penggunaan panci dalam bom Boston adalah langkah maju pengungkapan kasus pengeboman di ajang lari maraton di Boston tersebut. FBI mengatakan, Bom Panci bukanlah barang langka dalam aksi peledakan.
Instrumen serupa sudah dilakukan di negara belahan dunia lain. Bom Panci adalah instrumen yang bisa dipelajari oleh pemula atau pelaku kriminal amatir dari internet. Bom minimalis dengat instrumen seadanya ini bahkan pernah di bukukan oleh tim peledak dari kelompok terorisme internasional, Alqaidah.
CBC News melaporkan, dalam buku panduan membuat bom, berjudul "Make a bomb in the kitchen of your mom" yang terbit dari ''bawah tanah'' dikatakan, Bom Panci adalah bom improvisasi. Istilah militer biasa dikenal IED atau 'Improvised Explosive Device'.
Dikatakan, Bom Panci berisi berbagai benda yang terdiri dari: mesiu atau bahan peledak, dengan tambahan berbagai jenis peluru atau gotri atau paku untuk memaksimalkan jumlah korban. Pemicu ledakan biasanya menggunakan pengatur waktu sederhana seperti jam, ponsel, atau bahka remot kontrol pintu garasi.
CBC News menakar Bom Panci di Boston setara dampaknya seperti sebuah TNT, C4 atau RDX yang biasa di dunia militer. Bom Panci dianggap efisien lantaran kemasannya yang sulit terduga. FBI merilis sebuah hasil sisa panci yang persis digunakan kelompok teroris pada sejarah ledakan-ledakan di AS.
Sebut saja peristiwa Times Squere di New York 2010 silam. Seorang Pakistan - Amerika, Faizal Shahzad (31 tahun) membawa Bom Panci pada sebuah mobil SUV.
Aksi Shahzad gagal tapi menyusul aksi Bom Panci lainnya yang dilakukan oleh detektif swasta AS, Naser Abdo (21 tahun) pada 2011 di Fort Hood, Texas.