REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pertemuan 'Minister Responsible for Trade' (MRT) Asia Pasific Economical Corporation (APEC) yang diselenggarakan pada 20 – 21 April 2013 di Surabaya diharapkan dapat menghasilkan manfaat bagi para pelaku usaha kecil.
Sebab, bebas dan globalisasi, dianggap perlu memberi kontribusi dalam mensejahrakatan rakyat secara merata. Menteri Perdagangan RI Gita Wirajawan mengatakan, di bawah kepemimpinan Indonesia, APEC perlu mengembangkan kerjasama yang juga memihak pada peningkatan kapasitas pelaku usaha kecil, pengusaha pemula wanita pengusaha dan petani.
Dengan begitu, mereka mempunyai kesempatan menikmati keterbukaan era pasar global tersebut. “Mereka harus memperoleh akses yang lebih baik terhadap kemajuan teknologi, sumber daya keuangan keterbukaan pasar ekspor dan sistem logistik,” kata Gita dalam acara tersebut.
Dia menambahkan, pertemuan ini secara khusus memang mengkaji pentingnya kerjasama antaranggota APEC seperti keselarasan peraturan, mengurangi tingkat ketidakpastian kesehatan, kemanan dan keselamatan pangan, memperbaiki standar mutu dan regulasi teknis. Namun hal tersebut dilakukan guna memperluas peluang ekspor produk para pengusaha kecil itu.
Dalam rangkaian acara tersebut, sebelumnya juga telah diadakan Senior Official Meeting (SOM) II sejak 7 – 19 April 2013. Kegiatan itu bertujuan untuk mendorong kemajuan agenda prioritas APEC yang telah ditetapkan akhir 2012 lalu.
Adapun prioritasnya yakni, mencapai keberhasilan Bogor Goals, pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan serta pengembangan konektifitas.