REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kedutaan Besar Prancis di Libya diserang kendaraan yang disebut bom mobil, Selasa (23/4) waktu setempat. Serangan ini mencederai dua penjaga.
Aksi bom mobil kali ini adalah yang pertama sejak kejatuhan Tripoli pada 2011 dibawah kepemimpinan Muammar Qadafi.
"Ada serangan ke kedutaan besar. Kami pikir itu mobil dengan jebakan bom. Banyak kerusakan dan dua penjaga terluka,"ujar seorang pejabat Kedubes Prancis kepada Reuters.
Misi diplomatik ditargetkan di Libya. Kebanyakan serangan ditujukan kepada misi Amerika Serikat. Pada September tahun lalu, terjadi serangan kepada Kedutaan Besar AS di Benghazi. Duta Besar AS tewas bersama tiga warga negara AS lainnya.
Meski demikian, serangan kali ini adalah peristiwa paling serius di Kedubes negara asing atau kepada misi negara asing di ibu kota Tripoli. Penguasa baru Libya masih bergulat untuk memaksakan otoritas di negara mereka yang sedang terombang-ambing. Mereka bergulat dengan senjata dan banyak milisi bersenjata.