Senin 22 Aug 2022 04:45 WIB

Putri Sekutu Putin Tewas Setelah Tukar Mobil dengan Ayahnya

Alexander Dugin dan putrinya memutuskan untuk berganti mobil pada menit terakhir.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Bendera Rusia
Bendera Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Putri dari seorang ultranasionalis Rusia terkemuka dan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin telah tewas dalam dugaan pemboman mobil di luar Ibu Kota, Moskow. Menurut penyelidik, Darya Dugina (29 tahun), meninggal setelah Toyota Land Cruiser yang ditumpanginya pada Sabtu (20/8) malam meledak.

Dugina adalah putri Alexander Dugin, seorang ideolog yang telah lama mengadvokasi untuk menyatukan wilayah-wilayah berbahasa Rusia sebagai bagian dari kekaisaran Rusia yang baru. Dia diyakini sebagai suara yang berpengaruh dalam membentuk pandangan dunia dan pendekatan Putin ke Ukraina. Kendati demikian, pengaruh Alexander Dugin terhadap pemikiran Putin masih diperdebatkan.

Kantor berita negara TASS melaporkan, kendaraan yang digunakan Dugina adalah milik ayahnya. Kemungkinan pemboman itu menargetkan Alexander Dugin. Surat kabar Rusia Rossiiskaya Gazeta melaporkan, Alexander Dugin dan putrinya telah menghadiri festival budaya di luar Moskow. Mereka memutuskan untuk berganti mobil pada menit terakhir.

Penyelidik mengatakan, mereka telah membuka kasus pembunuhan dan akan melakukan pemeriksaan forensik. Penyelidik tidak segera menyebutkan tersangka dalam insiden itu. Penyelidik pada Ahad (21/8) mengatakan, mereka sedang mempertimbangkan "semua versi" dalam peristiwa tersebut.

Tayangan televisi menunjukkan penyelidik mengumpulkan puing-puing dan pecahan dari bagian jalan raya tempat ledakan terjadi di dekat desa Bolshie Vyzyomy. Dugina merupakan jurnalis dan pakar politik. Dia adalah tokoh media dan sering muncul sebagai komentator di saluran televisi nasionalis  Tsargrad.

Dugina secara luas mengungkapkan pandangan yang mirip dengan pandangan ayahnya. Bahkan beberapa analis menyebut Alexander Dugin disebut sebagai “otak Putin” atau "Putin's Rasputin". Hal ini mengacu pada mistikus Rusia, Grigori Rasputin, yang memiliki hubungan dekat dengan kaisar terakhir Rusia, Nicholas II.

Dugin dijatuhkan sanksi oleh Amerika Serikat setelah aneksasi Rusia atas Ukraina pada 2014. Sementara Dugina adalah pembela terkemuka invasi Rusia ke Ukraina. Presiden separatis Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, menuding rezim Ukraina berupaya membunuh Alexander Dugin.

“Dasha (Dugina), seperti ayahnya, selalu berada di garis depan konfrontasi dengan Barat,” kata pernyataan televisi Tsargrad.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement