Kamis 25 Apr 2013 07:57 WIB

Profesor Korea Ini Cemooh Video Gentlemant Psy

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Mansyur Faqih
Psy
Foto: Soompi
Psy

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Profesor Jung Hee Jun dari Korea Selatan memberikan pemikirannya di sebuah radio mengenai kontroversial video Gentlement yang dipopulerkan oleh penyanyi Korea Selatan, Psy. Melalui sebuah artikel, Profesor Jung memberikan judul artikelnya 'Psy adalah Pornografi Hallyu, Apakah Anda Bangga dengan Itu?'

Pada acara radio CBS Show, Profesor Jung menyampaikan pandangannya. "Banyak orang bertanya, mengapa aku tidak menikmati budaya B-class di Korea? Budaya memang lebih kuat dari sebuah pistol. Jika Psy memiliki kebebasan berekspresi, maka aku juga begitu," ujarnya, dilansir dari Soompi, Kamis (25/4).

Profesor Jung mengkritik bangsanya yang terus membabi buta mendukung video klip terbaru Psy ini. Demikian juga pers yang terus menyiarkan keberhasilannya dengan membuat artikel tentang jumlah kliker video musik bersangkutan di YouTube. Ini adalah satu bentuk efek totalitarianisme.  

Profesor Jung menambahkan Gentlement Psy sangat memalukan jika ditonton bersama keluarga dan tidak pantas untuk ditonton oleh anak sekolah. Dia menyatakan tidak keberatan dengan sejumlah video klip yang mengangkat kisah cinta antara seorang pria dan wanita. Namun sangat keberatan jika pada akhirnya wanita menjadi obyek seksual. Secara keseluruhan, Korea dinilainya telah mendukung video musik yang cabul.

Di akhir wawancaranya, Profesor Jung mengatakan Korea Selatan sebagai bangsa yang lucu yang tergila-gila dengan pronografi Psy. "Sebuah bangsa yang bermartabat seharusnya tidak bergantung pada peringkat Billboard chart," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement